Bhineka Tunggal Ika adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan suasana perayaan Natal STT SATI di tahun 2013 ini.  Natal mengingatkan kita bahwa Yesus datang ke dunia untuk semua bangsa, bukan hanya bagi bangsa tertentu saja. Oleh sebab itu, semua suku bangsa, berbagai kaum, dan bahasa memiliki hak yang sama untuk memperingati hari kedatangan Sang Juruselamat ke dunia ini.

Mahasiswa/mahasiswa STT SATI memang terdiri dari berbagai macam suku dan bahasa.  Ada yang berasal dari Batak, Ambon, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Kupang, bahkan Papua berkumpul jadi satu di dalam kampus STT SATI.  Perbedaan yang ada ini menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki oleh STT SATI.  Natal 2013 ini diadakan dengan nuansa adat Indonesia dalam rangka merayakan dan menghormati kekayaan suku dan bahasa yang ada di kalangan mahasiswa STT SATI dan kedatangan Sang Juruselamat bagi semua suku bangsa.

Natal STT SATI 2013 bertema “Joy to the World” atau “Kesukaan Bagi Dunia” (Luk. 2: 10-11).

Susunan Panitia yang mengatur jalannya acara Natal STT SATI 2013 adalah, sbb:

Ketua              : Yohanes Silaban

Sekretaris        : Rini D. Pinaringsih

Bendahara       : Marlon B. Gumabo

Sie. Acara        : Kristyas dan David Sirait

Acara Natal berlangsung dengan sangat baik dan alur yang sangat menarik perhatian.  Acara dibuka dengan tari-tarian dari berbagai suku, mulai dari tarian Batak, Bali, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, kemudian Ambon, Papua, dan Kupang oleh mahasiswa dan mahasiswi SATI.

Setelah tari-tarian, masuklah Worship Leader, Julius Manurung dan Olivia Fonataba, serta singers, Ricky Worabay dan Greis Londong, menyapa para dosen dan mahasiswa-mahasiswa SATI dengan beberapa lagu, antara lain Dari Pulau dan Benua dan Hai Mari Berhimpun.

Musiknya pun diaransir dengan sangat indah dan harmonis dengan efek-efek nada kedaerahan oleh para pemusik handal SATI, Jhon Sipayung (piano & keyboard), Defly Yosi (bass), Dwi Endarto (guitar), dan Yosua Mahardika (drum).

Setelah doa pembukaan oleh Ibu Destina, digelar pementasan drama musikal tentang kelahiran Yesus.  Acara dilanjutkan dengan menyanyikan pujian Gita Surga Bergema dan Joy to the World.  Drama musikal dan pujian penyembahan digabung menjadi satu alur cerita.

Selanjutnya, Candle Light Service diiringi lagu Malam Kudus yang syahdu.  Lilin-lilin dinyalakan oleh Pdt. Gatut Budiyono, Pdt. Gani Wiyono, Pdt. Lilik Herawati, Pdt. Agustinus Dermawan, Pdt. Sijati Heri Puji Lestari, Rev. Randy Martin, Pdt. Destina, dan Sdr. Yohanes Silaban.

Acara selanjutnya diserahkan kepada Pdt. Sijati Heri Puji Lestari dari Gereja Nongkojajar yang menyampaikan Firman Tuhan.  Setelah Firman Tuhan dibagikan, tiba waktunya anak-anak dosen dan staff yang tergabung dalam Royal Rangers Outpost Jatim II mempersembahkan pujian Natal.  Tak mau kalah dengan kakak-kakak Royal Rangers, anak-anak dari Jumat Ceria pun ikut memeriahkan acara dengan tarian modern mereka. Kesungguhan dan kepolosan mereka dalam bernyanyi dan menari membuat penampilan mereka menjadi berkat bagi semua yang hadir.

Acara pun mencapai puncaknya dengan menyanyikan lagu Joy to the World dan acara ditutup dengan doa oleh Pdt. Gatut Budiyono selaku Rektor STT SATI.

Setelah rangkaian acara selesai, para dosen dan staff, serta mahasiswa-mahasiswi STT SATI pun menikmati kebersamaan dengan ramah tamah.  Sungguh perayaan Natal yang diliputi nuansa kekeluargaan di dalam perbedaan.  Hidup “Bhineka Tunggal Ika!”